1952 Topps Baseball Cards, Page 6 – Mengapa Kartu Baseball Sangat Berharga? | Baseball Cards
 

1952 Topps Baseball Cards, Page 6 – Mengapa Kartu Baseball Sangat Berharga?

Shortstop Honus Wagner ialah pemukul 0,327 seumur hidup yang memimpin Liga Nasional dalam rata-rata pukulan delapan kali, di RBI dan pangkalan yang dicopet lima kali dan termasuk salah satu lima orang kesatu yang dilantik ke Hall of Fame bisbol pada tahun 1936.

Tapi tersebut tidak menjelaskan kenapa kartu bisbol 1909 miliknya ialah yang sangat mahal, yang dijuluki “Holy Grail” atau “Mona Lisa” dari kartu bisbol.

Dengan selama 50 diketahui keberadaannya, tersebut langka, namun bukan yang sangat langka.

Pakar memorabilia olahraga menuliskan nilai kartu itu meningkat sebab tidak diproduksi lagi sebagai sisipan koleksi ke dalam bungkus rokok.

Kartu Baseball Langka Dicari oleh Para Penikmat Judi Online untuk Koleksi

Komunitas penyuka taruhan daring kebanyakan adalah investor yang mengetahui cara mencari untung dengan cepat. Oleh karena itu, banyak dari mereka yang menjadi kolektor barang-barang aneh tapi bernilai. Kartu pemain olahraga seperti basket dan sepak bola yang terbatas akan mengalami peningkatan harga. Inilah alasan banyak kartu baseball juga dinilai sangat tinggi apabila memiliki unsur-unsur tertentu, seperti keterbatasan, tahun keluaran, prestasi dari pemain tersebut, bahan kartu, perusahaan penerbit dan lain-lain. Ditambah sekarang ini kepopuleran judi online baseball menyebar sampai ke daratan Asia, contohnya Jepang dan negara-negara di Asia Tenggara. Walaupun baseball bukanlah olahraga utama di Indonesia, tapi terdapat komunitas yang sangat fanatik dengan olahraga ini.

Wagner menuntut itu, menurut keterangan dari pengetahuan, baik sebab dia tidak hendak mempromosikan merokok salah satu anak-anak atau sebab dia tidak ditunaikan cukup.

Kartu ini pun lebih berharga sebab adalahbagian dari seri T-206 yang paling populer. Sebuah kartu 1909 Wagner T-206 dilelang ekuivalen $ 1,27 juta pada tahun 2001.

“Tidak terdapat kartu lain, tidak peduli seberapa langka, menemukan tawaran bahkan mendekati,” kata Joe Orlando, presiden Otentikator Olahraga Profesional. “Kartu Honus Wagner sudah menjadi simbol dari kegemaran kami.”

Penawaran dan Permintaan 101

Terus terang, masing-masing orang yang mengharapkan Bisbol Dek Atas 1991 Michael Jordan mempunyai tiga dari mereka. Bahkan andai mereka melulu satu per kotak, ada tidak sedikit ton di luar sana. Secara harfiah. Hari ini, mereka bisa ditemukan dengan sen dolar. Ini sama dengan nyaris semua kartu olahraga yang diciptakan antara 1986 dan 1992.

Ketika kartu olahraga mulai hadir sebagai barang koleksi, lebih tidak sedikit orang mulai membeli. Segera setelah tersebut muncul petunjuk harga, yang menyerahkan nilai spesifik pada koleksi. Hobi tersebut lantas menikmati perkembangan eksponensial. Semua orang tiba-tiba merindukan kartu Jose Canseco dan Todd Van Poppel bermanfaat seperti saham. Nilai kartu olahraga seharusnya mengalami eskalasi yang stabil, yang akhirnya menjangkau puncaknya dengan menguangkan duit kuliah, mobil baru, dan pernikahan mewah.

 

Mengapa Kartu Olahraga kita dari Awal 90-an Tidak Berharga 2Kartu bola dari Jose Canseco bertelanjang dada bernilai $ 20 atau lebih. Heck, 1986 kartu Donruss Jose Canseco bernilai lebih dari $ 100. The 1991 Upper Deck Baseball SP1 Michael Jordan dipasarkan seharga $ 25. Tetapi ketika ini toko kartu di masing-masing sudut, seluruh orang melupakan di antara aturan ekonomi yang sangat dasar: penawaran dan permintaan.

Ketika jutaan orang melakukan pembelian kartu olahraga pada akhir 1980-an dan mula 1990-an, perusahaan kartu menyelenggarakan pers guna mencocokkan. Dengan tidak banyak pengecualian, tidak jarang kali ada lumayan kartu guna dibagikan. Kolektor bisa dengan mudah melakukan pembelian satu kartu langsung. Anda hendak 100 kartu rookie Todd Van Poppel dari Upper Deck 1991 untuk masing-masing anggota kesebelasan sepak bola Anda? Tidak masalah. Heck, Anda dapat mendapatkan 500 kartu lot dengan relatif mudah.

Sepertinya seluruh orang menyembunyikan kartu olahraga dan tidak sedikit darinya. Pasokan dan permintaan sejalan, jadi harga kuat.

Pasokan massal seharusnya menjadi tuntunan utama yang menciptakan pertumbuhan nilai kartu olahraga secara terus menerus menjadi tidak mungkin. Sebagai pengepul kegemaran ambruk, pasokan sekarang jauh melebihi permintaan. Gerombolan kartu tidak menghilang, mereka melulu duduk di lemari sekitar bertahun-tahun, mengoleksi debu.

Sekarang tidak sedikit kolektor kartu olahraga menggali sesuatu guna kartu mereka. Mereka paling bernostalgia bukan untuk semua pemain di unsur depan kartu tetapi serbuan siku-siku di peragaan kartu ketika mereka membina ekuitas guna masa depan. Hobi itu diisi investor dan bukan kolektor. Itu bukan dalil siapa juga untuk melakukan pembelian kartu. Kami seluruh diberitahu bahwa kartu olahraga ialah uang mudah. Siapa yang akan menampik uang gampang, terutama andai itu menyenangkan guna dikumpulkan.

Pasokan sudah lama memburu permintaan. Palet berisi permasalahan yang belum dimulai dan kotak sepatu koleksi masa kanak-kanak ialah hal biasa. Jika Anda hendak menjual kartu akhir tahun 80-an dan mula 90-an, kita tidak sendirian. Kartu-kartu tersebut tidak berharga sebab tidak terdapat yang membeli.

Jangan menyalahkan empunya toko kartu sebab tidak menginginkannya. Mereka tidak akan dapat menjualnya, jadi andai mereka melepaskannya dari tangan Anda, itu melulu menambah potensi bahaya kebakaran.

Ini sudah menjadi kegemaran yang mahal untuk mereka yang menggali kartu terlangka, dan bisnis besar untuk PSA dan orang beda yang mengecek dan mensertifikasi memorabilia.

Orlando mengutip tiga hal dalam menilai mana yang pribumi dan mana yang palsu: Usia dan kualitas kertas dan cetakan; ukuran, gaya, cetakan dan desain yang konsisten dengan apa yang diketahui mengenai seri tertentu laksana 1909 T-206; dan warna serta kejernihan gambar, meskipun kartu dalam situasi buruk.